Natuna Optimistis Turunkan Angka Stunting Sesuai Target Nasional

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah. (foto : jr ronald)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah. (foto : jr ronald)

Natuna, JurnalTerkini.id – Penurunan angka stunting merupakan tolak ukur dalam menilai tingkat kesehatan di suatu wilayah, tidak terkecuali di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Dinas kesehatan setempat optimistis dapat menurunkan angka stunting sesuai target nasional

“Kemajuan suatu wilayah bukan dari pembangunan saja, tapi dilihat juga dari tingkat kesehatan yang baik dalam suatu wilayah, jadi itu saling berhubungan. Turunnya angka stunting, orang lain bisa melihat tingkat kesehatan di daerah kita,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah saat dikonfirmasi, Rabu 25 Oktober 2023.

Bacaan Lainnya

Hikmat menjelaskan, turunnya angka stunting di Kabupaten Natuna tidak lepas dari upaya-upaya yang telah dijalankan seperti mengatasi penyebab langsung stunting meliputi pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, penanggulangan infeksi dan penyakit menular, serta perbaikan kesehatan lingkungan.

“Selain mengatasi penyebab langsung stunting, ada juga upaya penyediaan air minum dan sanitasi, peningkatan pelayanan gizi dan kesehatan, serta penyuluhan mengenai gizi dan kesehatan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Natuna, Syarifah Maryam saat dikonfirmasi di tempat yang berbeda. Ia mengatakan, per februari tahun 2023, angka stunting Natuna berkisar 13,94%.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Natuna, Syarifah Maryam. (foto : jr ronald)
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Natuna, Syarifah Maryam. (foto : jr ronald)

“Untuk data kita tarik dua kali yakni di bulan februari dan bulan agustus. Data di bulan agustus kemaren diundur penimbangannya di bulan oktober. Prosesnya masih berjalan,” katanya.

Syarifah melanjutkan, stunting merupakan gangguan kesehatan terhadap anak yang berpengaruh terhadap pertumbuhannya, ini akibat gizi buruk yang berlangsung dalam jangka panjang.

Ia menerangkan, stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, kerdil hingga obesitas.

“Upaya yang dilakukan oleh pihak kami diantaranya, pelayanan ibu hamil, imunisasi, pemberian makanan tambahan, sosialisasi dan penyuluhan, pemberian vitamin dan obat penambah darah, kelas ibu hamil dan balita. Kegiatan ini difokuskan di puskesmas,” terangnya.

Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Tahun 2023, melalui Virtual Video. (foto : diskominfona)
Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Natuna 2023, melalui Virtual Video. (foto : diskominfona)

Secara persentase, Syarifah mengatakan, dari tahun ke tahun Kabupaten Natuna mengalami penurunan stunting.

“Target stunting di tahun 2024 secara nasional di angka 14 %. Untuk Kabupaten Natuna kita optimis dibawah angka tersebut,” harap Syarifah.

Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Natuna untuk mempercepat penurunan stunting, Syarifah mengatakan, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) menggelar rapat guna membahas Rancangan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Natuna.

“Untuk stunting ini kita serius, karena keseriusan ini Natuna dapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri karena berhasil menurunkan angka stunting di Tahun 2022,” imbuhnya. (Ron)

Editor: Anton Marulam

Pos terkait